Sabtu, 14 September 2019

MAKALAH AKIDAH AKHLAK UKHUWAH


MAKALAH AKIDAH AKHLAK
UKHUWAH










DISUSUN OLEH
 
KELOMPOK IV

KETUA              : TAUFIK AYATULLAH
ANGGOTA        :

* RISKI
* MUSTAMIN
* M. RISMAN
* ARFAN
* NURUL KAMAL
* ERWIN
* NIRWAN
* A. JUMARDING
* MUH. ALWI FAJRI


KELAS XII IPA 4

MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 BONE
TAHUN AJARAN 2019/2020
PEMBAHASAN
A. Definisi Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.
Masyarakat Muslim mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah. Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancauan. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiyah dalam istilah diatas. Selama ini ada kesan bahwa istilah teresebut bermakna “persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim”, atau dengan kata lain , kata “islamiyah” dujadikan sebagai pelaku ukhuwah itu.
Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiyah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”.
B. Macam-Macam Ukhuwah Islamiyah
Di atas telah dikemukakan arti ukhuwah Islamiyah, yakni ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam. Di dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menyinggung masalah ukhuwah Islamiyah dan dapat kita simpulkan bahwa di dalam kitab suci ini memperkenalkan paling tidak empat macam persaudaraan:
1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada Allah.
2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu. Rasulullah Saw. juga menekankan lewat sabda beliau,
كونو عباد الله اخوانا (رواه ابخاري عن ابي هريرة)
Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.
العبادة كلهم اخوة
Hamba-hamba Allah semuanya bersaudara
3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.
4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah Saw. bersabda,
انتم اصحابي اخوانناالدين ياتون بعدى
Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang sesudah (wafat)-ku.
C. Hakekat Ukhuwah Islamiyah
1.Nikmat Allah
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (Q.S. Ali Imron:103)
2. Perumpamaan tali tasbih
اْلأَخِلآءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ
Artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S.Az-Zukhruf :67)
3. Merupakan arahan Rabbani
َأَلّوَفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ أَنفَقْتَ مَافِي اْلأَرْضِ جَمِيعًا مَّآأَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: “Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. Al-Anfal:63)
4. Merupakan cermin kekuatan iman
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (Q.S. Al-hujurat:10)
      D. Kewajiban Muslim Terhadap Muslim Lain
Hadits Abu Hurairah tentang kewajiban Muslim terhadap Muslim lain.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولُ اللهِ قَالَ إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَاعَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ * (أخرجه مسلم في كتاب السلام)[1][7]
“Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda kewajiban seorang muslim kepada sesama muslim lainnya ada enam. Lalu berkata, apa saja wahai Rasulullah. Rasulullah berkata: jika bertemu berilah salam kepadanya, jika dia mengundang maka datangilah, jika dia minta nasihat maka nasihatilah, jika dia bersin kemudian memuji kepada Allah maka doakanlah “Yarhamukallah”, jika dia sakit maka tengoklah, dan jika dia mati maka antarlah jenazahnya.”(H.R. Muslim dalam kitab salam)[2][8]
Dari hadis tersebut, dapat diketahui bahwa kewajiban muslim terhadap muslim lain antara lain;
a.      Mengucapkan dan menjawab salam
Menurut Imam ibnu Abdul Bari mengawali salam itu sunah dan menjawab salam hukumnya wajib. Menebarkan salam kepada orang yang dikenal atau tidak, akan menumbuhkan rasa cinta atau sayang sesama muslim. Kata السلام itu merupakan bagian dari asma Allah SWT, ketika kita mengucapkan السلام عليكم  itu berarti “semoga engkau dalam bimbingan Allah”. Adapun ucapan salam yang sempurna adalah السلام عليكم ورحمة الله وبركاته .
b.     Memenuhi undangan
Memenuhi undangan itu wajib pada setiap undangan, namun ulama merinci atau menkhususkan pada undangan walimah dan sejenisnya saja. Apabila mendapat dua undangan dalam waktu yang sama, undangan yang pertama diterima wajib untuk dipenuhi sedangkan yang kedua sunah untuk dipenuhi.
c.      Memberi nasihat ketika diminta
Memberi nasihat diperbolehkan selama masih dalam batas amar ma’ruf nahi mungkar dan nasihat itu tidak boleh menjerumuskan kepada hal-hal yang negatif.
d.      Mendoakan apabila bersin
Etika orang yang bersin adalah menutup hidung dan memelankan suaranya. Ketika ada muslim laki-laki yang bersin dan mengucap hamdalah maka orang yang mendengarnya sunah menjawab يَرْحَمُكَ اللَه. Jika perempuan, يَرْحَمُكِ اللّه. Kemudian orang yang bersin tadi mengucapkan yahdikumullah. Kemudian malaikat juga ikut mendoakan dengan mengucap رَحِمَكُ اللّه atau رَحِمَكِ اللّه. Apabila orang yang bersin tidak mengucapkan hamdalah maka makruh untuk menjawabnya.
e.      Menengoknya apabila sakit
Menjenguk orang sakit hukumnya sunah. Maka jika seorang muslim mendengar salah satu dari mereka sakit maka jenguklah untuk mengetahui bagaimana keadaannya dan untuk menghiburnya serta mendoakan untuk kesembuhannya.
f.      Berta’ziyah ketika ada yang meninggal dunia
Dalam ajaran agama Islam ketika ada seorang muslim meninggal dunia hendaknya mengucapkan أِنَّا للّهِ وَأِنَّا أِلَيْهِ رَا جِعُوْ ن dan berkunjung (ta’ziyah) untuk menyatakan duka cita kepada keluarga yang ditinggalkan serta mengurangi beban yang ditinggalkan dengan menghiburnya bahwa segala sesuatu akan kembali kepada sang pencipta, Allah SWT.
E. Faktor Pengahambat Ukhuwah Islamiyah
Ada beberapa faktor penghambat Ukhuwah Islamiyah, diantaranya:
a.   Fanatisme buta dan bangga diri, menganggap kelompuknya paling benar dan menganggap yang lain itu najis mugaladah.
b.   Karena sempitnya wawasan
c.   Kurangnya silaturrahim
d.   Kurangnya kasing saying sesame manusia
e.   Membuktikan iman yang lemah. Karena kurangnya iman mengakibatkan hambatnya ukhuwah islamiyah.
F.    Upaya Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Ukhuwah Islamiyah, yaitu:
1.     Ta’aruf (saling mengenal)
Dengan adanya interaksi satu dengan yang lain akan dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan meliputi penampilan fisik (Jasadiyyan) pengenalan pemikiran (Fikriyyan), mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikan dan kekhasan sendiri yang mempengaruhi kejiwaannya. Proses Ukhuwah Islamiyah akan terganggu apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.
2.     Tafahum (saling memahami)
Maksudnya saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sehingga segala macam kesalahpahaman dapat dihindari.
3.     At-Ta’awun (saling tolong menolong)
Dalam hal ini, dimana yang kuat menolong yang lemah dan yang mempunyai kelebihan menolong yang kekurangan. Sehingga dengan adanya konsep ini maka kerjasama akan tercipta dengan baik dan saling menguntungkan sesuai fungsi dan kemampuan masing-masing.
4.     Takaful (saling menanggung/senasib sepenanggungan/ saling memberi jaminan)
Dengan adanya tafakul akan menumbuhkan rasa aman, tidak ada rasa khawatir dan kecemasan untuk menghadapi kehidupan, karena merasa bahwa saudara sesama muslim tentu tidak akan tinggal diam ketika saudara muslim lainya sedang dalam kesusahan. 

KESIMPULAN
-        Ukhuwah secara bahasa berasal dari kata أخ (akhun) yang artinya saudara.
-        Secara istilah ukhuwah islamiyah adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allaah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah.
-        Hakikat Ukhuwah Islamiyah antara lain:
1.     Ukhuwah Islamiyah merupakan nikmat Allah
2.     Perumpamaan tali tasbih
3.     Merupakan arahan Rabbani
4.     Merupakan cerminan iman
-        Faktor penghambat Ukhuwah Islamiyah, diantaranya:
a.      Fanatisme buta dan bangga diri, menganggap kelompuknya paling benar dan menganggap yang lain itu najis mugaladah.
b.     Karena sempitnya wawasan
c.      Kurangnya silaturrahim
d.     Kurangnya kasing saying sesame manusia
e.      Membuktikan iman yang lemah. Karena kurangnya iman mengakibatkan hambatnya ukhuwah islamiyah.
-        Upaya meningkatkan Ukhuwah Islamiyah dengan cara ta’aruf, tafahum, ta’awun dan takaful.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar sebelum copy paster Hak cipta dilindungi oleh Undang - Undang Bloger dan UUD 1945 Indonesia. Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Kenangan Terindah Bersamamu

  MAKALAH FIQIH   Mudharabah Dan Murabahah             DISUSUN OLEH Kelompok V 1.     PARHAN 2.     MUH. JUNAEDIL ...