MAKALAH AGAMA
Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW.
Pada Saat Priode Mekkah
DISUSUN
OLEH
PIKI IRAWAN
X
IPA6
UPT
SMAN 5 BONE
TAHUN
AJARAN 2019/2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah yang berjudul " Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW Pada Saat Periode
Mekah " dengan baik.Makalah ini berisikan tentang sejarah dan strategi perjuangan
dakwah Rasulullah SAW periode Mekah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.Semoga Allah SWT meridhai
segala usaha kami. Amin .
Lappariaja,
November 2019
Penyususn
Piki
Irawan
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang 1
B.
Tahapan Periode Mekah 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Penyebaran Islam Di Mekah 2
B.
Strategi Dakwah Rasulullah 3
C.
Reaksi kaum quraisy terhadap dakwah rasulullah di mekah
6
D. Substansi dan strategi dakwah
rasulullah saw. Periode mekah 7
E. Hikmah
Sejarah Dakwah Periode Mekah 7
F.
Penerapan Sikap Dan Perilaku 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan 9
B.
Saran 9
Daftar pustaka 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehidupan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau dimuliakan oleh Allah
dengan nubuwwah dan risalah terbagi menjadi dua periode yang masing-masing
memiliki keistimewaan tersendiri secara total, yaitu:
PERIODE MEKKAH : berlangsung selama
lebih kurang 13 tahun
PERIODE MADINAH : berlangsung selama
10 tahun penuh
Dan
masing-masing periode mengalami beberapa tahapan sedangkan masing-masing
tahapan memiliki karakteristik tersendiri yang menonjolkannya dari yang
lainnya. Hal itu akan tampak jelas setelah kita melakukan penelitian secara
seksama dan detail terhadap kondisi yang dilalui oleh dakwah dalam kedua
periode tersebut.
B. Tahapan Periode Mekah
Periode Mekkah dapat dibagi menjadi
tiga tahapan:
Tahapan
dakwah sirriyyah (sembunyi-sembunyi); berlangsung selama tiga tahun.
Tahapan dakwah secara terang-terangan kepada penduduk Mekkah; dari permulaan
tahun ke-empat kenabian hingga hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
ke Madinah.
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya di kalangan penduduknya; dari
penghujung tahun ke-sepuluh kenabian-dimana juga mencakup Periode Madinah- dan
berlangsung hingga akhir hayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyebaran
Islam Di Mekah
· Muhammad SAW menjadi Nabi dan Rosul.
Ketika menginjak usia 40 tahun,
tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di waktu Muhammad Saw. sedang
berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang membawa wahyu dan menyuruh
Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq ayat 1-5.
Inilah wahyu pertama yang diturunkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang juga penobatan Beliau sebagai nabi dan
rosul bagi seluruh umat manuusia dan tugasnya untuk berdakkwah. Kejadian ini
diceritakan kepada isterinya, Khadijah dan saat itu juga Khadijah mengimaninya.
Dialah orang yang pertama beriman dan masuk Islam. Pengangkatan Muhammad SAW
menjadi Rosul dibenarkan oleh pendeta Nasrani yang bernama Waraqah bin Naufal.
Dua setengah tahun kemudian, Rosulullah SAW mwnerima wahyu yang kedua, yaitu
surat Al- Muddassir ayat 1-7.
Dengan turunnya wahyu tersebut, maka
jelaslah misi dakwah yang harus Rosulullah SAW lakukan dalam menyampaikan
risalahnya. Misi tersebut antara lain mengajak manusia menyembah Allah Yang
Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula di peranakkan serta tidak ada
sekutu bagi-Nya. Hal inilah permulaan perintah menyiarkan agama Allah kepada
Seluruh Umat Manusia.
·
Dakwah Rosulullah
Dakwah Rosulullah memiliki dua
karakter yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terdapat di
lingkungan masyarakat Mekah. Syiar yang dilakukan beliau antara lain adalah
secara sembunyi-sembunyi dan secara terang-terangan.
a.
Menyiarkan Islam secara Sembunyi-Sembunyi
Sesudah
menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas dirinya, mulailah beliau
berdakwahsecara sembunyi-sembunyi dan menyeru keluarganya yang terdekat. Mereka
ada yang tinggal satu rumah dan sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi seorang
di berikan pemahaman agar mereka meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah
Allah yang Maha Esa. Berikut nama-nama yang mula-mula beriman kepada Rosulullah
SAW:
1)
Siti Khadijah (Isteri Rosulullah SAW)
2)
Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman Rosulullah SAW, Abu Thalib
3)
Zaid bin Harisah, budak Rosulullah SAW yang kemudian menjadi anak angkat
4)
Abu Bakar Siddik (sahabat Rosulullah SAW)
Melalui
Abu Bakar, banyak orang-orang yang memeluk Islam, antara lain Usman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin
Ubaidillah, dan lain-lain. Mereka di beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu
orang-orang yang terdahulu atau pertama-tama masuk islam. Mereka mendapatkan
pelajaran tentang islam dari Rosulullah SAW secara langsung ditempat yang
tersembunyi dirumah Arqam bin Abil Arqam di kota Mekah.
b.
Menyiaarkan Islam secara Terang-Terangan
Nabi
Muhammad SAW melakukan da’watul afrad , yaitu ajakan memeluk islam secara
diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu rumah ke rumah lain selama tiga
tahun. Kemudian turunlah surat Al Hijr ayat 94 yang memerintahkan Rosulullah
agar menyerukan atau menyiarkan agama Islam secara terang-terangan atau tidak
lagi dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak saat itulah, Muhammad SAW
menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka agar manusia menyembah
hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya. Seruan
yang bersifat umum ini awalnya di tunjukan kepada:
1)
Kerabat-kerabatnya
2)
Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik bangsawan, hartawan, maupun
hamba sahaya, tidak terkecuali dai kalangan bangsa quraisy
3)
Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Mekah untuk
mengerjakan haji.
Pada mulanya mereka menganggap dakwah nabi Muhammad SAW
sebagai:
1)
Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan
2)
Gerakan yang tidak akan bertahan lama
3)
Gerakan yang tidak perlu diacuhkan
4)
Gerakan yang di pimpin oleh Muhammad SAW dan Beliau di anggap sudah tidak waras
lagi (sakit jiwa).
Akan tetapi, dengan keyakinan dan
bimbingan serta petunjuk Allah SWT, gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW semakin
tersebar luas dan pengikutnya semakin bertambah banyak. seruan Nabi Muhammad
SAW juga semakin tegas, lantang, ddan berani, bahkan memperjelas bahwa
sesembahan (berhala) mereka adalah suatu kekeliruan dan sangat menyesatkan.
B. Strategi
Dakwah Rasulullah
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah
populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas
dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut.
Bahasan
di seputar keberhasilan dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali
merujuk pada warisan sunnah yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni
Muhammad Saw. Allah berfirman :
“Serulah kepada Allah atas dasar
basyiroh, aku dan orang-orang yang mengikutiku. Maha suci Allah, aku tiada
termasuk orang-orang musyrik “ ( Yusuf ;108 )”
Beberapa
mufassir memberikan keterangan , yang dimaksud ‘ala basyiroh pada ayat diatas
adalah ‘ala sunnah atau ala ilmin , maknanya ; dakawah kepada Allah hendaklah
berdasar sunnah rasul-Nya. Perintah ini sangatlah logis, sebab telah terbukti
dalam lembar sejarah Muhammad Saw sebagai rasul terakhir benar-benar telah
berhasil dengan gemilang menjadikn Islam sebagai rahmatan lil alamin. Dan tak
berlebihan kalau kemudian seorang peneliti barat Michael Hurt, menempatkan
Muhammad Saw pada urutan pertama dari 100 tokoh dunia yang paling berpengaruh.
Pada
tulisan ini, akan disajikan secara garis besar bagaimana rasulullah Saw dalam
meletakkan strategi dakwah, hingga pengaruhnya semakin meluas sepanjang zaman.
Fase Dakwah Rasulullah. Dalam catatan para sejarawan, disepakati fase dakwah
rasulullah secara global ada dua tahapan, dakwah sirriyah dan dakwah jahriyyah.
Dakwah sirriyah dijalaninya selama kurang lebih 3 tahun di awal masa kenabian,
sementara dakwah jahriyyah diawali setelah Allah memerintahkan beliau dengan
turunnya surat Al-Hijr ayat ; 92.
Keberhasilan
dakwah rasulullah yang paling menonjol pada masa dakwah sirriyah, dapat
diringkas ada 3 strategi penting dan sangat mendasar , antara lain ;
a)
Dakwah dengan cara rekruitment ( ad-da’wah ‘alal isthifa’ ).
Dari sekian banyak masyarakat
quraisy, yang dibidik pertama rasulullah pada masa ini meliputi ; dari kalangan
wanita istrinya sendiri Khadijah, dari kalangan remaja Ali bin Abi Thalib, dan
dari kalangan pemuka dan tokoh masyarakat adalah Abu Bakar As-shidiq. Ketiga
tokoh ini , memang menjdi titik strategis dalam menentukan perjalanan dakwah
rasulullah berikutnya, terutama peran Khadijah yang mendukung total dakwah
beliau dengan pertaruhan total seluruh harta dan jiwanya, dan peran Abu Bakar
yang mampu melebarkan dakwah ke kalangan para elit quraisy. Menurut keterangan
seorang sejarawan yang bernama Ibnu Ishak, masuk Islamnya Abu Bakar ( Ibnu
Qohafah ) tak lama kemudian berhasil digandeng pemuka-pemuka quraisy ke dalam
barisan dakwah rasulullah, antara lain ; Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf,
Zubair bin Awwam , Saad bin Abi Waqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam
sahabat inilah yang memiliki peran penting dalam membentuk generasi assabiquunal
awwalun ( generasi pertama Islam ).
b)
Dakwah dengan memberdayakan kaum wanita.
Peran wanita di masa awal dakwah
terus diberdayakan oleh rasulullah, karena kaum wanita sesungguhnya memiliki
kekuatan dahsyat, bila ini diperdayakan untuk gerakan dakawah akan menghasilkan
hasil yang sangat pesat. Pada konteks ini, yang menjadi titik sentral adalah
peran Khadijah yang berhasil mendidik putri-putri Rasulullah , mendukung dakwah
beliau. Peran kedua dijalankan oleh Asma binti Abu Bakar , yang menjadi pahlawan
pada perjalanan hijrah beliau ke Madinah. Dari kedua wanita iilah secara
bertahap wanita-wanita terkemuka quraisy , masuk Islam diantaranya bibi
Rasulullah dari jalur bapaknya.
c)
Dakwah difokuskan pada pembinaan aqidah.
Pembinaan aqidah pada masa awal
risalah difokuskan di rumah salah seorang sahabat yang bernama Arqom bin Abil
Arqom, di pinggiran kota Makkah. Inilah tempat pendadaran dan penggemblengan
sejumlah sahabat utama rasulullah. Di rumah ini pulalah Umar bin Khattab
diislamkan Rasulullah. Di rumah ini pullalah sahabat Mus’ab bin Umair dididik
rasulullah, yang nantinya sahabat ini dipercaya rasullah membuka dakwah di kota
Yastrib. Kemudian pada fase dakwah jahriyyah, point-point penting yang
mendorong keberhasilan dakwah rasulullah,antara lain ;
·
Dakwah kepada kerabat ( da’watul aqrobin ).
Media pertemuan-pertemuan keluarga
dijadikan sarana rasulullah untuk mengajak kaum kerabatnya yang tergolong kelas
pemimpin di mata masyarakat quraisy. Pada masa ini , berhasil direkrut dua
paman rasulullah yang menjadi pembela dakwah beliau , pertama Abu Thalib ,
meski belum mau menerima ajaran Islam , namun inilah palang pintu utama
rasulullah dalam menghadapi intimidasi kaum quraisy. Kedua , Hamzah bin Abdul
Mutholib, selain telah menerima ajaran Islam , beliau inilah yang menjadi
palang pintu kedua rasulullah dalam menghadapi intimidasi dari Abu Jahl dan Abu
Lahab. Ketokohan Hamzah bin Abdul Mutholib dari sisi keparajuritan di mata
masyarakat quraisy, jelas memperkuat posisi dakwah rasul di Makkah saat itu.
·
Dakwah dengan menggunakan media umum ( dakwah ‘ammah ).
Media –media umum yang bisa
dipergunakan untuk dakwah tak luput dari perhatian rasulullah dalam menegakkan
dakwah risalah. Pada masa ini yang perlu digaris bawahi adalah dipergunakannya
momentum haji oleh rasulullah untuk dakwah, hingga berhasil bergabung dalam
barisan dakwah beliau 12 orang dari suku Aus dan Khazroj dari Madinah pada
musim haji. Pada musim haji berikutnya , 12 orang ini membawa 70 orang dari
Madinah yang bersedia masuk Islam dan setia membela rasul dalam perjuangan
dakwahnya. Peristiwa inilah yang dikenal dalam sejarah dengan sebutan Ba’aitul
aqobah pertama dan Ba’aitul aqobah kedua.
·
Dakwah dengan tulisan ( surat )
Rasulullah tidak meninggalkan peran
dunia tulis menulis dalam dakwahnya, meskipun beliau ditakdirkan sebagai
seorarng yang buta huruf, lewat parea sahabatnya beliau menggunakan tulisan
untuk menjangkau sasaran dakwah yang sangat jauh. Seperti beliau mengirim surat
kepada para raja, untuk diajak beriman kepada Allah. Diantaranya yang berhasil
masuk Islam adalah raja Najasi di Habasyah ( Ethiophia – Afrika ), yang dalam
perjalanan dakwah Islam raja Najasyi kontribusinya tidak kecil. Kegiatan tulis
menulis inilah yang dikemudian hari dikembangkan oleh para sahabat beliau dan
para tabi’in untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh pelosok dunia. Bahkan di
kalangan sahabat dan tabi’in, hampir semua ulama meninggalkan karya yang bisa
dibaca dan diwriskan pada generasi berikutnya. Itulah beberapa point-point
penting yang bisa disajikan dalam tulisan singkat ini, tentunya tak mungkin
kita bahas semua strategi dakwah rasulullah pada kesempatan ini, karena
terbatasnya waktu dan kesempatan. Namun yang paling penting bagaimana kita bisa
meneladani strategi dakwah beliau , di era abad informasi ini, guna terus
menggelorakan dakwah Islam di muka bumi ini.
C. Reaksi Kaum
Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah Di Mekah
Reaksi
kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu
cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu
dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam.
Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk
dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu
bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah
saw. Antara lain sebagai berikut.
1.
Kemarahan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap
bahwa ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan
berhala mereka.
2.
Intimidasi terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak
mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila
menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3.
Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu
Thalib dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan
Islam. Akan tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada
pamannya,” Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di tangan
kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru
kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa
karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4.
Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan
dan penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas
kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw.
Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak
menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat
adil.
D. Substansi dan strategi dakwah
rasulullah saw. Periode mekah
Bagian terpenting yang menjadi fokus
dakwah Rasulullah saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut.
1.
Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti
tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2.
Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah
patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya
menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3.
Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4.
Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat-
istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5.
Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan
tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.
E. Hikmah
Sejarah Dakwah Periode Mekah
Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekah,
antara lain sebagai berikut.
a.
Menyadari bahwa
melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang menegakkan agama Allah pasti akan
mendapat pertolongan Allah swt.
b.
Memahami bahwa
tugas seseorang rasul hanya sekadar menyampaikan risalah dari Allah swt.
Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah), bahkan kepada
keluarga atau orang yang sangat dicintainya.
c.
Memahami bahwa
Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi utusan atau
rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al Baqarah: 214).
d.
Memahami bahwa
Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang
berharga, dapat menarik perhatian orang tanpa menimbulkan kebosanan (QS An
Nahl: 125).
e.
Meneladani Nabi
Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah. Artinya, Tingkah laku dan
amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama
terhadap ajaran Islam yang didakwahkannya.
f.
Melalui dakwah
Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat Islam mendapatkan informasi
mengenai agama yang diridai Allah.
g.
Melalui dakwah
Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman tentang hak dan persamaan derajat
antara kaum perempuan dan laki-laki.
h.
Islam
menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan pemberantas
perbudakan.
i.
Melalui
penghapusan perbudakan, maka siapapun manusia status derajatnya di mata Allah
adalah sama.
F.
Penerapan Sikap Dan Perilaku
Adapun sikap dan perilaku yang dapat
diterapkan antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Membaca dan memahami perjuangan Nabi Saw, dan ikut serta menyiarkan Islam
sebagai tatanan kehidupan manusia agar tercapai tujuan hidupnya, selamat dan
sejahterah di dunia dan akhirat.
2.
Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah yang tidak bertentangan dengan
Al-Quran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ketika
menginjak usia 40 tahun, tepatnya malam 17 Ramadhan atau 6 Agustus 610 M, di
waktu Muhammad Saw. sedang berkontemplasi di Gua Hira, Malaikat Jibril datang
membawa wahyu dan menyuruh Muhammad saw. untuk membacanya, yaitu surat Al’Alaq
ayat 1-5.
Rasulullah
Saw adalah contoh terbaik, dalam menggerakkan dan mengelola dakwah.
Keberhasilannya dalam mengajak manusia kepada agama Allah, terhitung
spektakuler. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu 23 tahun beliau berhasil
mengajak seluruh bangsa Arab dalam pelukan Islam, yang imbasnya secara alamiah
dari generasi ke generasi Islam telah menyebar ke seantero jagad. Jumlah
populasi muslim dunia ,kini yang mencapai kurang lebih 1.5 milyar tak lepas
dari kiprah beliau selama 23 tahun tersebut. Bahasan di seputar keberhasilan
dakwah, tak ada rujukan yang paling pantas kecuali merujuk pada warisan sunnah
yang telah ditinggalkan manusia paling agung, yakni Muhammad Saw.
Reaksi
kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu
cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu
dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam.
Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk
dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu
bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah
saw. Antara lain sebagai berikut.
B.
Saran
Kita harus
dapat mencontoh Rasulullah SAW dalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap
tangguh dan pantang menyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
ketika ia berjuang dalam berdakwah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://abang-sahar.blogspot.com/2012/11/dakwah-rasulullah-periode-mekah.html
http://ari2abdillah.wordpress.com/2007/06/25/dakwah-periode-mekah/
http://akuadalahakuyangbaru.blog.com/2009/06/20/strategi-dakwah-rasulullah/
http://ahmadmushawwir.blogspot.com/2010/11/substansi-dan-strategi-dakwah.html
komentar yang bijak
BalasHapus