MAKALAH
LEMPAR CAKRAM
DISUSUN OLEH:
A. NUR ZAHRIA NINGSY
XII IPA4
MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatNYAlah maka saya boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan
sebuah makalah dengan judul "LEMPAR CAKRAM", yang menurut saya dapat
memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah Olahraga
Atletik.
Melalui kata pengantar ini penulis
lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada
kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung
perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT. memberkahi
makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Hormat Kami,
A. NUR ZAHRIA NINGSY
DAFTAR ISI
Halaman Sampul..................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................. ii
Daftar Isi..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG ................................................................................... 1
B. RUMUSAN
MASALAH................................................................................ 1
C. TUJUAN
PENULISAN................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.SEJARAH LEMPAR CAKRAM..................................................................... 2
B. SEJARAH LEMPAR CAKRAM DI
INDONESIA....................................... 3
C. PENGERTIAN LEMPAR CAKRAM............................................................ 4
D. LANGKAH MELAKUKAN LEMPAR
CAKRAM...................................... 5
E. GAYA DALAM LEMPAR CAKRAM.......................................................... 8
F. JURI LEMPAR CAKRAM............................................................................. 8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................... 9
B. SARAN........................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian inegral dari pendidikan secara
keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalara,
stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pendidikan merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur
hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
yang memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempetan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman
belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih
dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan
untuk membina prtumbuhan fisik dan pengembangan fsikis yang lebih baik,
sekaligus dapat membentuk hidup sehat sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani
maka semua kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik, karena dengan
pendidikan jasmani semua orang akan mengenal dunia dan dirinya sendiri
yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
dalam makalah ini kami dapat merumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
Bagaimana sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram?
2.
Apa itu olahraga Lempar Cakram?
3.
Bagaimana teknik permainan dalam olahraga Lempar Cakram?
C. TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga Lempar Cakram.
2. Untuk
mengetahui pengetian dari olahraga Lempar Cakram.
3. Untuk
mengetahui teknik-teknik yang
digunakan dalam olahraga Lempar Cakram.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH LEMPAR
CAKRAM
Lempar Cakram Adalah salah satu nomor Atletik yang sudah dikenal sejak zaman
prasejarah atau pada zaman Yunani Kuno.Manusia telah menyadari perlunya
ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar.
Sehingga ada sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga
yang tertua.Hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul
“Odyssy” pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan
dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal
oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya
manusia, gerak-gerakan itu dikenal karena gerakan pada Atletik adalah gerak dasar pada manusia.Gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat
tergantung dari efiiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan
berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati
karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi
korban bencana alam.
Bangsa Belanda menyebut atletik adalah induk dari semua
cabang olahraga (“Atletik is a moerder der sporten” ). Dapat diketahui juga
bahwa perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah dilakukan dalam
cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum
masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh
Homeros yang menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika
Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama Phaeacia,
rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka
diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian
perlombaan.pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba
lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.
Setelah perlombaan itu selesai, raja Aleinaus minta agar
Odysseus memberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan
halus, tetapi baginda mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat
menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja
terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam
itu, Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang
mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram
itu,cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari
Phaeacia (Sunaryo Basuki, 1979 : 24).
Berdasarkan kutipan di atas dapat diambil suatu kesimpulan
bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor
lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal
hingga sekarang ini.
B. SEJARAH LEMPAR
CAKRAM DI INDONESIA
Pada zaman Penjajahan Belanda Lempar cakram sudah dikenal
Indonesia ,tetapi tidak dikenal secara luas.Kemudian pada zaman pendudukan
Jepang mulai awal tahun 1942-1945 kegiatan keolahragawan mengalami
perkembangan. Hal ini dapat dilihat dipagi hari semua pelajar dan pegawai
diwajibkan melakukan senam. Selain itu diberikan pelajaran beladiri dan atletik
termasuk lempar cakram. Tetapi semua aktivitas jasmani yang dilakukan oleh
seluruh bangsa Indonesia itu hanya untuk kepentingan orang-orang Jepang
sendiri, dalam usaha memenangkan perang (Drs. Aip Syrifuddin, 1998 : 3).
Kemudian setelah Indonesia merdeka perkembangan olahraga
termasuk lempar cakram semakin meluas bahkan setiap orang diberikan kesempatan
untuk melakukan latihan-latihan atletik termasuk lempar cakram (Drs. Sunaryo
Basuki, 1979 : 37).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam kesempatan ini
saya akan menguraikan hal-hal sebagai berikut :
Pengaruh panjang lengan terhadap prestasi lempar cakram
Panjangnya lengan
seseorang adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam olahraga
khususnya lempar cakram, karena akan memungkinkan dalam pencapaian prestasi
yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa bentuk
tubuh atau postur tubuh merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian
prestasi yang maksimal (Soeharno H. P. 1985 : 8).
Disamping panjang lengan, dapat juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain kekuatan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
mengatakan bahwa kekuatan lengan adalah kemampuan kelompok otot-otot lengan
untuk dapat mengatasi tahanan atau beban dalam menjalankan aktivitas (Drs.
Soeharno H. P. 1985 : 224),
Standar yang digunakan untuk mengukur panjang lengan
menggunakan meteran baja (Antropometer) yang diukur melalui pangkal persendian
bahu yang paling atas sampai ujung jari tengah. Hal ini sesuai dengan pendapat
yang mengatakan bahwa lengan adalah anggota gerak bagian atas mulai dari gelang
bahu sampai ujung jari (Soedarminta, 1994 : 108).
Oleh karena itu apabila ada seseoarang yang memiliki lengan
panjang kecenderungan akan berpengaruh pada jauhnya lemparan jika didukung oleh
kekuatan otot yang baik bila dibandingkan seseorang yang memiliki lengan
pendek.
C. PENGERTIAN LEMPAR CAKRAM
1. Pengertian
lempar cakram
Lempar
adalah olahraga dengan melempar (lembing, peluru, martil, cakram).(W. J. S.
Poerwadarminta, 1976 : 584).
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).
Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.
Sedangkan cakram sebuah benda kayu yang berbentuk piring berbingkai sabuk besi (Didi Sugandi, 1986 : 51).
Jadi lempar cakram adalah salah satu nomor lomba dalam atletik yang menggunakan sebuah benda kayu yang berbentuk piring bersabuk besi, atau bahan lain yang bundar pipih yang dilemparkan.
2. Peraturan
1. Atlet yang akan melakukan lemparan
harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa
menginjak garis lingkaran.
2. Pelempar tidak boleh meninggalkan
lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah
lingkaran bagian dalam.
3. Pelempar tidak boleh menyentuh
bagian atasujung sektor lemparan.
4. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas
jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok.
5. Bila peserta lebih dari 8 orang,
maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan
8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
6. Bila peserta lomba 8 orang atau
kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
3. Perlengkapan Lempar Cakram
a. Alat : Cakram terbuat dari
kayu yang dibingkai oleh logam sebagai penguat sisi cakram.
b. Ukuran Cakram
Putra
: 2
Kg
: 219 - 221 mm (Diameter garis tengah)
Putri
: 1
Kg
: 180 - 182 mm (Diameter garis tengah)
c. Sektor (Lapangan)
·
Lapangan untuk melempar berdiameter
2, 50 meter, dalam perlombaan yang resmi terbuat dari metal atau baja.
·
Permukaan lantai tempat melempar
harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal dan lain-lain.
·
Lingkaran lapangan dikelilingi oleh
pagar kawat atau sangkar untuk menjamin keselamatan petugas ,peserta, dan
penonton.
·
diameter 7 meter, mulut 3,3 meter.
Sektor lapangan dibatasi oleh garis yang
berbentuk sudut 40˚ di pusat lingkaran.
D. LANGKAH MELAKUKAN LEMPAR
CAKRAM
1. Cara memegang cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak
tangan kiri (bagi pelempar yang tidak kidal) sedangkan telapak tangan kanan
diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi
pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas
Bagi yang tanganya lebar,
1. caranya dengan meletakkan tepi
cakram pada lekuk pertama jari-jarinya.
2. Cara memegang cakram untuk orang
yang memliki tangan lebar adalah jari telunjuk dan jari tengah berhimpit,
jari-jari lainya agak renggang.
3. Cara memegang yang jari-jarinya
pendek sama dengan cara yang pertama, hanya letak tepi cakram agak lebih ke
ujung jari-jari.
2. Lempar Cakram Menyamping Tanpa
Awalan
·
Ambil posisi dan berdiri menyamping
arah lemparan. Kaki dibuka selebar bahu, sedikit ditekuk dan rilek. Berat badan
terbagi pada kaki.
·
Pusatkan perhatian dan persiapan
untuk melakukan lemparan kemudian cakram diayun-ayunkan ke samping kanan
belakang lalu ke kiri. Gerakan ini di ulang-ulang sebanyak dua tiga kali.
3. Lempar Cakram Dengan Awalan
Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan
berputar. Banyaknya perputaran tersebut dibedakan menjadi 1¼, 1½, dan 1¾
putaran. Awalan ini harus dlakukan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan
lemparan yang maksimal.
`Cara melakukan awalan lempar cakram adalah sebagai berikut
:
·
Mengambil posisi yang baik, berdiri
menyamping arah lemparan. Kaki di renggangkan selebar badan, sedikit ditekuk
dan kendor. Berat badan bertumpu pada kedua kaki.
·
Pusatkan perhatian untuk melakukan
awalan, cakram diayun-ayunkan ke samping kanan belakang lalu ke kiri. Gerakan
ini di ulang-ulang 2 – 3 kali dilanjutkan dengan awalan berputar.
·
Cara melakukanya adalah sebagai
berkut :
·
Lengan yang memegang cakram
diayunkan ke samping kanan belakang diikuti oleh gerakan memilin badan kekanan,
lengan kiri juga mengikuti gerakan ke kanan, sedikit ditekuk ke muka dada, kaki
kanan sedikit ditekuk dan berat badan sebagian besar berada pada kaki kanan,
kaki kiri mengikuti gerakan dengan tumit agak diangkat.
·
Kemudian, cakram diayunkan ke
samping kiri diikuti oleh badan ke kiri juga, berat badan dipindahkan ke kaki
kiri, kaki kanan kendor dan tumit sedikit diangkat.
·
Selanjutnya, gerakan ayunan cakram
ke samping kanan belakang diulangi lagi seperti latihan di atas
4. Ayunan Lengan Saat Melempar
Cara melakukanya sebagai berikut :
- Kaki kanan ditolakkan untuk mengangkat panggul dari posisi rendah di atas kaki kanan didorong ke depan atas, selanjutnya badan yang semula condong ke belakang dan terpilin ke kakan diputar ke kiri diikuti dengan gerakan panggul yang memutar ke kiri pula.
- Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri. Setelah badan menghadap lemparan penuh (siap lempar) dengan waktu yang tepat cakram di lemparkan ke arah depan atas.
- lepaskan cakram setinggi dagu dengan sudut lemparan kira-kira 90˚. Cakram terlepas dari pegangan dengan berputar menurut putaran jarum jam, putaran cakram terjadi karena tekanan dari jari telunjuk. Cakram terlepas pada saat cakram berada sedikit dimuka bahu.
- Catatan : Cakram yang terlepas sebelum melewati bahu menyrebabkan lemparan gagal, kecuali lemparanya tidak akan jauh, juga tidak masuk daerah lemparan. Sebaliknya, kalau lepasnya agak terlambat, sudah sampai dimuka badan, hasilnya juga tidak maksimal bahkan dapat akan keluar dari sektor lemparan.
5. Akhir Setelah Melempar (Lepas
Cakram)
Setelah cakram terlepas, kaki kanan segera dipindahkan ke depan dengan sedikit ditekuk untuk menahan agar
badan agar tidak terdorong keluar
lingkaran. Kaki kiri dipindahkan ke belakang dan pandangan mata mengikuti
jatuhnya cakram.
a. Hal-hal yang harus dihindari dalam
lempar caram
1. Jatuh ke belakang pada awalan
putaran
2. Berputar di tempat (seperti
gangsing)
3. Membungkukkan badan ke depan
(dipatahkan pada pinggang)
4. Melompat tinggi di udara
5. Terlalu tegang di kaki
6. Mebawa berat badan pada kaki depan
dan membiarkan jatuh
b. Sebaliknya hal-hal
yang harus diutamakan dalam lempar cakran
1. Berputar dengan baik
2. Mendorong cakram melewati lingkaran
3. Mendapatkan putaran yang besar
antara badan bagian atas dan bawah
4. Mencapai jarak yang cukup pada saat
melayang melintasi lingkaran
5. Mendarat dengan kaki kanan di titik
pusatkan dan kaki kiri ke kiri dari garis lemparan
E. GAYA DALAM LEMPAR CAKRAM
• Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring/menyamping kearah sasaran,
sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu
putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar
lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan
kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan
kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu
telah berayun ke belakang.
• Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan
berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri,
saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri
itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar
ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula
diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas
dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.
F. JURI LEMPAR CAKRAM
Jumlah wasit atau juri dalam perlombaan lempar cakram adalah
5 orang
a) Juri 1
Memanggil peserta dan mengawasi
gerakan kaki yang salah pada sisi lingkaran pada saat pelempar berputar,
seperti di belakang lingkaran lempar.
b) Juri 2
Mengawasi gerakan kaki yang salah
pada sisi lingkaran, seperti pada saat cakram sedang dilepaskan dari tangan
pelempar. Juri 2 hendaknya memegang pengeras suara (megaphone) untuk
memberitahukan pelempar agar siap sedia. Ia pun memegang bendera isyarat bahwa
suatu lemparan tersebut sah atau tidak.
c) Juri 3
Menempatkan alat pengukur atau ujung
pita meteran pada saat setelah ditempatkannya bendera sebagai pertanda tempat
jatuhnya cakram.
d) Juri 4 dan Juri 5
Bertugas untuk melihat dan mengamati
tempat jatuhnya cakram pertama (terdekat). Bagi peserta yang kidal, tentu
posisi juri atau wasit harus berubah menyesuaikan dengan keadaan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian
penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam olahraga lempar
cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik dasar
dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram, mengetahui
sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengetahui
pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan
dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus
ditaati dalam olahraga lempar cakram.
B. SARAN
Dari penyusunan makalah ini, ada
beberapa saran yang disampaikan kepada penyusun selanjutnya diharapkan dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam makalh ini.
Selain itu, juga diharapkan kepada siswa yang berikutnya dapat menyusun makalah
dengan topik bahasan yang sama diharapkan dapat mengembangkan materi yang lebih
luas dari materi yang dibahas dalam makalah ini.
Kepada para pembaca diharapkan dapat
menambah wawasan tentang cabang-cabang atletik, khususnya tentang Lempar
Cakram.
Kepada para guru diharapkan memahami
materi yang disajikan dalam makalah ini dengan baik, sehingga menjadi referensi
tambahan dalam pembelajaran tentang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
tertama mengenai cabang-cabang atletik, khususnya tentang Lempar Cakram.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar